Strategi Pembelajaran Jarak Jauh dimasa Pandemi

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mendorong perguruan tinggi di wilayah PPKM level 1-3 untuk segera menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Hal itu sesuai dengan aturan dari SKB 4 menteri.

“Kuncinya mengikuti SKB Empat Menteri, maka perguruan tinggi di wilayah PPKM Level 1-3 diperbolehkan mengadakan PTM terbatas. Tetap ada aturan main yang berlaku, ada berbagai prokes yang tetap harus dilaksanakan,” kata Nadiem dalam webinar Efektivitas Pendidikan Tinggi dengan PTM Terbatas dan Bantuan UKT Kuliah, Jumat (27/8/2021) lalu.

tuntutan kompetensi mahasiswa di abad 21 semakin banyak:

Di UGM membangun ekosistem pembelajaran inovatif dilakukan dengan berbagai macam langkah. Setidaknya ada 4 langkah:

  1. Mendorong pemanfaatkan sumber belajar internal dan external
    1. internal itu berasal dari dalam kampus yaitu interaksi antara mahasiswa dan dosen didalam kampus yaitu didalam kelas, Pemanfaatan perpustakaan, Fasilitas kampus yaitu sumber-sumber pembelajaran lain yang dissediakan oleh kampus  
    1. Sumber belajar external diperoleh melalui berbagai jenis multimedia, media sosial yang banyak dijumpai dgn mudah melalui website, youtube maupun medsos.
  2. Meningkatkan kompetensi Abad 21: yaitu Learning skills, literacy skills, lifeskills. Yang harus dapat dimasukkan kedalam desain kurikulum setiap prodi.
  3. Mendorong pembelajaran sepanjang hayat
    1. E-Learning
    1. MOOC (massive open online courses)
    1. Kanal-kanal pengetahuan disetiap fakultas, mendorong dosen untuk menyediakan informasi sebagai menara ilmu.
    1. TV UGM berbasis Internet
  4. Menghasilkan pengetahuan, teknologi  dan inovasi
    1. Integrasi Tridharma
    1. Memasukkan kompetensi global kedalam kurikulum
    1. Mendorong munculnya matakuliah lintas disiplin
    1. Mendorong adanya koneksi dengan industri untuk program-program magang
    1.   Melakukan dan mendorong adanya international mobility dan exposure pada mahasiswa
    1. Menciptakan pembelajaran dengan Blended Learning
    1. Kurikulum yg flexible (Merdeka Belajar)

Ke empat ini yg menjadi fokus di UGM utk memberikan dorongan dan fasilitas kepada mahasiswa untuk memberikan bekal yg cukup bagi mahasiswa.

STRATEGI UGM UNTUK PENGUATAN INKLUSIFITAS

  1. Diseminasi pengetahuan untuk sumber belajar eksternal: mendorong dosen-dosen untuk meproduksi konten pembelajaran berbasis audio visual yang dikemas dalam menara ilmu berupa sebuah portal yang merupakan penciri dari pengembangan keilmuan bidang ilmu strategis dari dosen maupun kelompoknya. Juga kita mendorong konten-konten yang dikemas dalam portal kanal pengetahuan fakultas yang disini semua sumber informasi, pengetauhan, inspirasi terbaru dari dosen dan civitas academika fakultas dijadikan satu didalam kanal ini.
  2. Fasilitas pengembangan media pembelajaran: Selain itu UGM memfasilitasi berbagai model dan fasilitas untuk pengembangan media pembelajaran melalui academic Production House (APH) ditingkat universitas maupun fakultas melalui studio-studio mini yang didukung oleh SDM-SDM yang dilatih secara terpusat di UGM untk mampu memfasilitasi dan mendukung dosen-dosen dalam pengembangan konten dan pembelajarannya. Selain itu saat ini di UGM ada TV UGM berbasis internet : channel.ugm.ac.id dan kanal yutube di ugm channel. Berisi semua konten civitas academica UGM baik mahasiswa dan dosen
  3. Redesain Kurikulum. Mendorong semua kurikulum di prodi harus fleksibel, adaptif dalam memenuhi kebutuhan yang kekinian dan masa datang.
    1. Dalam kurikulum kita berikan ruang untuk kompetensi lintas disiplin hingga bobot lebih dari 40%
    1. Mendorong Mata Kuliah baaru lintas disiplin (literasi digital, literasi kewira usahaan, literasi kemanusiaan, soft skill, kompetensi global, kompetensi abad 21, SDGs, STEM, HASS, dll), yang akan memberikan warna dan pengetahuan terhadap kondisi kekinian dunia kerja dan tantangan2nya
    1. Perolehan kompetensi dan keulmuan lintas program studi, lintas departemen, lintas fakultas, dan lintas pergururan tinggi dalam dan luar negeri
    1. Mendorong program pemagangan (internship, immersion), kersama dengan industri, pemerintah, BUMN, NGO, wirausaha dll, pelaksanaan 1-6 bulan dengan bobot 4-20 sks. (salah satu strategi mendukung Merdeka Belajar)
    1. Revitalisasi Gelanggang Mahasiswa untuk program kewirausahaan sosial, innovative academy, creative hub, leadership, digital startup dll yang dapat diakui dalam SKS. Dengan demikian semua  aktivitas mahasiswa baik itu didalam kampus, diantar prorgam studi, lintas fakultas,  lintas perguruan tinggi, dan kegiatan ekstra kurikuler didalam gelanggang mahasiswa bisa diakomodir dan dikonversi menjadi sks. Sehingga mahasiswa harapannya tidak merasa kehilangan waktu beraktivitas dan mengembangkan kompetensi khusus karena semua aktivitas itu dapat dikonversi kedalam satuan kredit semester.
    1. Pemanfaatan sumber belajar external (MOOCs). Kami mendorong dosen-dosen untuk mengembangkan mata kuliahnya supaya dapat dikemas secara daring penuh. Salah satu matakuliah yang sedang kami kembangkan adalah Transformasi Digital. Dua tahun terakhir ini mata kuliah ini diikuti oleh lintas program studi, lebih dari 1000 mhs setiap semester. Daring penuh . tidak ada tatap muka didalam kelas. Tetapi melalui aplikasi-aplikasi dan LMS
  4. Ekosistem Pembelajaran Inovatif (EPI)
    1. Fokus:
      1. Out-comes based education (OBE)
      1. Innovative Learning Methods
      1. Innovative Learning Material
      1. Innovative Learning Space
    1. Pencapaian:
      1. Ikatan yang lebih kuat antara dosen dan mahasiswa (fakultas dengan mahasiswa). Dan semua elemen dari sistem pendidikan bisa berkoordinasi
      1. Mendorong optimaliasi multi-media
      1. Kreatifitas metode pembelajaran
      1. Proses belajar mengajar inovatif

Kami lakukan dengan cara memberikan pelatihan pada dosen-dosen, baik dosen muda maupun senior sudah diberikan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kualitas pengajarannya.

  • Co-Learning Space: Merupakan suatu media agar mahasiswa bisa belajar diluar ruang kelas, di learning space yang kita dorong disemua tempat di lingkungan kampus akan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk saling berkolaborasi baik dalam teman satu angkatan, lintas angkatan, maupun lintas fakultas.  Area-area terbuka seperti ini saat ini menjadi primadona bagi mahasiswa untuk berkomunikasi dan berkolaborasi dan mengembangkan ide-ide kreatif mereka untuk kegiatan-kegiatan aktivitas harian mereka.
  • Blended Learning: memberikan dan menyediakan kesempatan kepada dosen pengampu mata kuliah untuk bisa memformulasikan mata kuliahnya dengan metode blended learning dengan bobot hingga 40%. Pengalaman ini diduplikasi dan dikembangkan ketika covid 19, 100% daring. Oleh karena itu UGM siap.

Demikianlah strategi dan langkah membangun ekosistem pembelajaran yang inovatif, yang dilakukan oleh UGM, semoga ini bisa menginspirasi  teman-teman di kampus lain,  juga menginspirasi pengambil kebijakan di kementerian, untuk bisa mendorong lebih kuat lagi bagaimana ekosistem pembelajaran inovatif bisa diselenggaarakan secara masif di indonesia.

Diharapkan dengan metode ini kita mampu menyediakan fasiltas yang cukup bagi mahasiswa untuk menjadi insan unggul yang mampu berkompetisi dimasa depan.